WHAT DOES KRATON NGAYOGYAKARTA MEAN?

What Does Kraton Ngayogyakarta Mean?

What Does Kraton Ngayogyakarta Mean?

Blog Article

It's the climax of Sekaten. All through Gerebeg, quite a few food stuff are stacked with each other, and men and women are allowed to consider them house. Considering that the food is blessed, it really is thought that individuals that plant the reported meals (including greens and fruits) will likely have a prosperous and fruitful harvest.

Kompleks Tamanan adalah kompleks taman yang berada di barat laut kompleks Kedhaton tempat di mana keluarga kerajaan dan tamu kerajaan berjalan-jalan. Kompleks ini tertutup untuk umum. Kompleks Panepen adalah sebuah masjid yang digunakan oleh Sultan dan keluarga kerajaan sebagai tempat melaksanakan ibadah sehari-hari dan tempat Nenepi (sejenis meditasi).

Kedua gunungan terakhir tidak ditempatkan dalam jodhang melainkan hanya dialasi kayu yang berbentuk lingkaran. Gunungan kutug/bromo memiliki bentuk khas karena secara terus menerus mengeluarkan asap (kutug) yang berasal dari kemenyan yang dibakar. Gunungan yang satu ini tidak diperebutkan oleh masyarakat melainkan dibawa kembali ke dalam keraton untuk di bagikan kepada kerabat kerajaan.

The 2012 regulation was enacted just after a decade of talks involving Yogyakarta and Jakarta to enable the Sultan to inherit the submit of governor.

, as well as a hen (historically a Zebra Dove, locally often called Perkutut or Ukilo). The hen shows a man is in touch along with his sensi­tive aspect, and will find the money for to indulge in leisure as well as function.

Gamelan merupakan seperangkat ansambel tradisional Jawa. Orkestra ini memiliki tangga nada pentatonis dalam sistem skala slendro dan sistem skala pelog. Keraton Yogyakarta memiliki sekitar 18-19 set ansambel gamelan pusaka, sixteen di antaranya digunakan sedangkan sisanya (KK Bremara dan KK Panji) dalam kondisi yang kurang baik. Setiap gamelan memiliki nama kehormatan sebagaimana sepantasnya pusaka yang sakral.

Tiga dari bastion-bastion itu sekarang masih dapat dilihat. Beteng itu di sebelah luar di kelilingi oleh parit lebar dan dalam.

Sultan Hamengku Buwono X also serves as the Governor of Yogyakarta. Also, You will find a regalia museum, a painting museum, and also a royal carriage museum. The royal carriages usually are employed for a special occasion like the royal marriage ceremony ceremonies.

ini memiliki makna bahwa Patangpuluh adalah pasukan yang mempunyai kekuatan yang sangat luar biasa, sehingga segala musuh seperti apapun bisa terkalahkan.

. Berbentuk empat persegi panjang dengan warna dasar hitam, di tengahnya terdapat bintang persegi enam berwarna putih. Javanese culture Cakra

Joglo terbuka tanpa dinding disebut dengan Bangsal sedangkan joglo tertutup dinding dinamakan Gedhong (gedung). Selain itu ada bangunan yang berupa kanopi beratap bambu dan bertiang bambu yang disebut Tratag. Pada perkembangannya bangunan ini beratap seng dan bertiang besi.

Pada zaman dahulu Alun-alun Lor digunakan sebagai tempat penyelenggaraan acara dan upacara kerajaan yang melibatkan rakyat banyak. Di antaranya adalah upacara garebeg serta sekaten, acara watangan serta rampogan macan, pisowanan ageng, dan sebagainya.

The legislation was enacted with very little opposition then mainly because a bulk of Yogyakartans still hold fantastic delight inside the job the Hamengkubuwono family played in Indonesia's struggle for independence, mentioned observers.

Jakarta permitted the Yogyakarta royal family to help keep energy given that the central govt was grateful to the sultanate's support for independence in 1945 after a prolonged duration of Dutch colonial rule.

Report this page